Ilustrasi Jaringan komputer oleh gurupendidikan.com |
Nama : Andi Gigatera Halil Makkasau
NIM : D121191054
Teknik informatika B 2019
Buat tulisan dalam sebuah halaman pada web pribadi kalian masing-masing mengenai UDP. Tulisan tersebut minimal mendeskripsikan poin-poin berikut:
- Model Referensi TCP/IP
- Mengapa Model Referensi dibuat berlayer
- Fungsi Layer Transport
- Penjelasan Port Number, fungsi dan contoh proses kerjanya
- Penjelasan tentang UDP dan prinsip kerjanya
- Prinsip kerja Checksum Checking dan contohnya
Hasil tulisan kalian laporkan dalam bentuk link yang menunjuk halaman tersebut, sebagai REPLY pada Thread ini.
Deadline: 5 September 2020
Referensi Model TCP/IP
TCP/IP bukan merupakan protokol tunggal, dari namanya dapat diketahui kalau TCP/IP sebenarnya berupa sederetan protokol. Dengan kata lain, TCP/IP merupakan kumpulan protokol yang asli bermaksud membuat sebuah protokol yang dapat melintasi lingkungan jaringan yang beraneka ragam dan mempunyai kemampuan menjalankkan rute ganda untuk sampai ke tujuan akhir. Fleksibelitas merupakan hal yang sangat penting. Pada mulanya, TCP/IP disebut NCP (Network Control Protocol). Protokol percobaan tersebut melewati jaringan packet-switch. Tujuannya adalah memastikan bahwa jika suatu bagian jaringan mengalami kerusakan, transmisi data akan tetap berlangsung melewati rute alternatif lain.
TCP/IP mengatur komunikasi data komputer di internet dan memastikan pengiriman data ke alamat yang dituju. Lapisan-lapisan protokol TCP/IP melayani permintaan pengguna untuk mengirim dan menerima data, mengatur komunikasi antar-host, melakukan pengecekan kesalahan, menyampaikan paket ke alamat yang benar, dan mengirim/menerima data dari media fisik. Protokol TCP/IP mempunyai empat lapisan yang merupakan penyederhanaan dari lapisan-lapisan yang ada di OSI. Lapisan-lapisan Protokol model TCP/IP mempunya empat lapisan, yaitu:
- Lapisan Aplikasi
- Lapisan Transport
- Lapisan Internet
- Lapisan Antarmuka Jaringan Fisik
- Lapisan Aplikasi
Lapisan Aplikasi pada model protokol TCP/IP adalah lapisan yang melayani permintaan pengguna untuk mengirim dan menerima data. Lapisan ini merupakan tempat dimana aplikasi dan servis-servis lain memperoleh akses ke jaringan. Lapisa ini merupakan “jendela” protokol terhadap dunia. Dua API (Application Programming Interface / Antarmuka Program Aplikasi) yang berbeda menyediakan akses ke protokol transportasi TCP/IP, yaitu Socket Window dan Net Bios.
Lapisan Transport
Lapisan Transportasi pada model protokol TCP/IP berfiungsi mengatur komunikasi antar host dan melakukan pengecekkan kesalahan. Lapisan ini melakukan dan mempertahankan komunikasi point-to-point di antara dua host. Fungsi utamanya adalah memberi balasan tehadap informasi dan mentransmisikan paket-paket data
Jenis servis ini yang diperlukan tergantung kepada aplikasi, dapat menggunakan TCP (Transmission Control Protocol) atau UDP (User Datagram Protocol). TCP biasanya digunakan ketika aplikasi yang dijalankan memerlukan transmisi data dalam jumlah besar dan memastikan data yang diperoleh penerima merupakan data yang benar dan dalam waktu pengiriman yang tepat. Adapun UDP digunakan apabila aplikasi menstransmisikan data dalam jumlah kecil dan tidak memerlukan balasan dari penerima. Penerima data melalui UDP bersifat unreliable (tidak ada pengecekan kesalahan paket); tidak ada laporan tentang penerimaan data dari penerima.
Lapisan Internet
Lapisan Internet bertugas menjalankan data di dalam dan di antara jaringan yang berbeda. Router sangat berfungsi pada lapisan protokol ini dan bertugas meneruskan paket data dari suatu jaringan atau segmen kepada jaringan lainnya.
Lapisan Antarmuka Jaringan/Fisik
Lapisan Antarmuka Jaringan merupakan lapisan paling bawah. Lapisan ini bertugas mengirimkan paket data yang berisi IP. Lapisan ini bekerja dekat dengan ARP untuk menentukan header informasi yang tepat yang perlu ditambahkan pada masing-masing frame. Lapisan ini membuat frame yang cocok dengan tipe jaringan yag digunakan, seperti Ethernet, Token Ring, atau ATM, kemudian meletakkan paket data IP ke daerah muatan pada sebuah frame dan mengirimkan data.
Merupakan layer dimana terjadi interaksi antarmuka end user dengan aplikasi yang bekerja menggunakan fungsionalitas jaringan, melakukan pengaturan bagaimana aplikasi bekerja menggunakan resource jaringan, untuk kemudian memberika pesan ketika terjadi kesalahan. Beberapa service dan protokol yang berada di layer ini misalnya HTTP, FTP, SMTP, dll.
Layer 6 : Presentation Layer
Layer ini bekerja dengan mentranslasikan format data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi melalui jaringan, ke dalam format yang bisa ditransmisikan oleh jaringan. Pada layer ini juga data akan di-enkripsi atau di-deskripsi.
Layer 5 : Session Layer
Session layer akan mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Di layer ini ada protocol Name Recognition,NFS & SMB.
Layer 4 : Transport Layer
Layer ini akan melakukan pemecahan data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut pada paket-paket data tersebut sehingga dapat disusun kembali ketika sudah sampai pada sisi tujuan. Selain itu, pada layer ini, akan menentukan protokol yang akan digunakan untuk mentransmisi data, misalkan protokol TCP. Protokol ini akan mengirimkan paket data, sekaligus akan memastikan bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang atau rusak di tengah jalan.
Layer 3 : Network Layer
Network layer akan membuat header untuk paket-paket yang berisi informasi IP, baik IP pengirim data maupun IP tujuan data. Pada kondisi tertentu, layer ini juga akan melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
Layer 2 : Data-link Layer
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
Layer 1 : Physical Layer
Layer Physcal berkerja dengan mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
Proses pengiriman data melewati tiap layer ini bisa kita analogikan seperti ketika kita mengirim surat. Isi surat adalah data yang akan kita kirim (layer 7 -> 5). Kemudian sesuai standart pengiriman, isi surat tersebut kita masukkan kedalam sebuah amplop (layer - 4). Agar surat kita bisa terkirim, kita perlu menambahkan alamat kemana surat tersebut akan dikirim, juga siapa pengirim surat tadi (layer - 3). Selanjutnya surat tersebut kita serahkan ke pihak ekspedisi, dan pihak ekspedisi yang nanti akan mengirimkan surat kita tadi (layer - 2&1).
Mengapa model referensi dibuat berlayer?
Model referensi dibuat berlayer memiliki tujuan yaitu agar setiap paket data dalam jaringan bisa melewati layer/lapisan tersebut sebelum dapat sampai ke tujuan
Fungsi layer transport?
- Menerima data dari session layer
- Memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
- Meneruskan data ke Transport layer
- Memastikan bahwa semua data yang melewatinya dapat tiba di sisi lainnya dengan tepat
- Memastikan reabilitas data
- Mengatur lalu lintas dari sebuah jaringan
Penjelasan Port number, fungsi dan contoh proses kerjanya
2. Dynamic Port
Dynamic port merupakan nomor port yang dapat berubah-ubah sesuai dengan keinginan dan keperluan pengguna. Dynamic port tidak disarankan untuk penggunaan aplikasi chatting dan aplikasi sejenis lainnya karena dengan port yang bisa berubah-ubah dapat mengakibatkan terjadinya tabrakan port number antar aplikasi yang digunakan.
3. Registered Port
Registered port terdaftar pada IANA (Internet Assigned Number Authority) yaitu organisasi dunia dibidang jaringan komputer sama halnya dengan Well Known Port. Registered port memiliki kapasitas port number antara 1024 hingga 49151. Port jenis ini digunakan untuk layanan aplikasi yang lebih spesifik seperti port 1080 untuk SOCKS proxy dan 1194 untuk Open VPN.
Penjelasan tentang UDP dan prinsip kerja
- UDP digunakan untuk menfirimkan dan menerima data
- Bersifat connectionless-oriented >> Tidak memiliki sesi pengiriman dan penerimaan data (No acknowledge session)
- Tidak menggaransi pengiriman data, tidak peduli apakah data diterima atau tidak >> Fire and forget
- Tidak menyediakan mekanisme flow-control, ketika dua data dikirim secara bersamaan, tidak dapt dipastikan data mana yang akan diterima lebih dahulu
- UDP lebih cepat dibandingkan TCP (Transmission control protocol)
Prinsip kerja Checksum Checking dan contohnya
Pengertian Checksum
. Pengirim menempatkan nilai yang dihitung dalam pesan (biasanya di header pesan ) dan mengirimkan nilai pada pesan. Penerima menerapkan rumus yang sama untuk masing-masing menerima pesan dan memeriksa untuk memastikan nilai numeric adalah sama. Jika tidak, penerima dapat mengasumsikan bahwa pesan telah rusak dalam transmisi. Jaringan transmisi data yang sering menghasilkan kesalahan, seperti toggled, hilang atau bit diduplikasi. Akibatnya, data yang diterima mungkin tidak sama dengan data yang di kirim. Karena kesalahan transmisi ini, protocol jaringan yang sangat sering menggunakan checksum untuk mendeteksi kesalahan tersebut. Pemancara akan menghitung checksum dari data dan mengirimkan data bersama-sama dengan checksum. Penerima akan menghitung checksum dari data yang diterima dengan algoritma yang sama dengan pemancar.jika diterima akan dihitung checksum tidak cocok, kesalahan transmisi telah terjadi. Jika terjadi kesalahan yang tidak dapat dipulihkan , sisi penerima membuang paket. Tergantung pada protocol jaringan, kehilangan data hanya diabaikan atau sisi pengirim kebutuhan untuk mendeteksi kerugian ini. Pada Metode checksum, pengecekan dilakukan dengan melakukan penjumlahan pada sekumpulan data dan kemudian mengcomplement jumlah tersebut, kemudian hasil complement tersebut/checksum ditambahkan pada data sebagai sebuah karakter. Kemudian pada reciever, akan dihitung ulang checksum-nya dan dilakukan perbandingan nilai/jumlah data yang dikirimkan dengan checksum. Bila terjadi perbedaan nilai antara kedua nilai ini, maka terjadi kesalahan/error dalam pengiriman data. Pada dasarnya metode ini mirip dengan parity check, perbedaannya adalah jumlah bit pada sums lebih besar dan hasil dari penjumlahan data dengan checksum harus selalu dibuat nol.
Posting Komentar