Analisis Sosial, Budaya dan Dampak Lingkungan dari Film "in the Heart of the Sea"

Hasil gambar untuk in the heart of the sea kelasi pertama


Nama                    : Andi Gigatera Halil Makkasau
NIM                       : D121191054
Departemen      :  Teknik Informatika

ANALISIS NILAI –NILAI SOSIAL DAN BUDAYA DALAM FILM
“IN THE HEART OF THE SEA”
Film  ini berlatar tahun 1820 yang menceritakan tentang para pemburu minyak ikan paus yang berasal dari Nentucked, kapal tersebut diawaki oleh kapten George Pollard, Owen chase dan matthe joy dan seorang awak kabin bernama Thomas Nickerson. dengan menggunakan kapal pemburu paus yang diberi nama Essex . didalam film ini  secara garis  besar menggambarkan tentang mengerikannya perairan lepas dengan pertarungan antara pelaut yang mencari minyak dengan ikan paus. diceritakan bahwa setelah bertarung dengan salah satu paus yang digambarkan sebagai monster  yaitu paus putih, kapal  Essex terpaksa harus karam dikarenakan lambung kapalnya bocor diakibatkan dihantam oleh paus, dan layar utamanyapun roboh dikarenakan ulah paus monster  tersebut.
jika ditinjau dari nilai social dari film ini, banyak adegan yang menggambarkan kerja sama tim yang solid untuk bisa melakukan perjalanan jauh dan bertahan hidup ditengah lautan lepas, difilm ini juga sempat diceritakan ada konflik antara Kapten kapal dan Kelasi pertama, yang dimana kapten kapal sempat merasa kelasi pertamanya yaitu owen chase ingin mengambil alih keputusan yang ada dikapal, namun dengan kebijaksanaan owen chase, dia meyakinkan bahwa apapun yang terjadi dia tidak akan melangkahi keputusan kapten dan akan tetap patuh terhadap perintah pemimpinnya, diadegan yang lain sempat menggambarkan betapa rumitnya situasi, dimana saat para awak kapal sudah terdampar ditengah laut diatas sekoci, berlayar tanpa arah dan tujuan yang jelas, sedangkan pasokan makanan dan minuman telah habis, mereka terpaksa mengundi, dimana siapapun yang dapat stik tertentu maka dia harus menembakkan dirinya dan akan dimakan oleh awak kabin yang lain, namun sempat terjadi perdebatan dimana saat diundi ternyata yang seharusnya menembakkan dirinya adalah kapten kapal yaitu George Pollard, namun salah satu awak kabin menolak dan meminta undi ulang, “Kamu adalah kapten kami, kami butuh keputusan dari seorang kapten” begitu kurang lebih perkataan salah satu awak kapal, dan akhirnya dia yang menembakkan dirinya sendiri dan membiarkan jasadnya dimakan oleh awak kapal yang lain, ini menggambarkan keloyalan seorang awak kapal terhadap pemimpinnya sekalipun nyawa yang diberikan.
disegi budaya, film ini menceritakan tentang budaya orang-orang zaman dahulu yang masih hidup dan mengharapkan minyak ikan paus sebagai salah satu bahan bakar.  yang dimana mereka mau tidak mau harus mengirim para pemburu paus untuk memburu dan membawa pulang ribuan barrel minyak untuk dijadikan bahan bakar.
dari segi lingkungan, film ini mengammbarkan tentang kekejian para pemburu ikan paus yang tidak memikirkan keseimbangan ekosistem, diakibatkan pemburuan secara massal yang dapat menyebabkan punahnya ikan paus dimasa yang akan datang

Share
Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.

LATEST ARTICLES

Posting Komentar