Definisi,sejarah, kegunaan, ciri dan struktur dasar Algoritma


Nama                    : Andi Gigatera Halil Makkasau
NIM                       : D121191054
Departemen      : Teknik Informatika B

1.       Defisini Algoritma
-          Dalam matematika dan ilmu komputer, algoritma adalah urutan atau langkah-langkah untuk penghitungan atau untuk menyelesaikan suatu masalah yang ditulis secara berurutan. Sehingga, algoritma pemrograman adalah urutan atau langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah pemrograman komputer.

Dalam pemrograman, hal yang penting untuk dipahami adalah logika kita dalam berpikir bagaimana cara untuk memecahkan masalah pemrograman yang akan dibuat. Sebagai contoh, banyak permasalahan matematika yang mudah jika diselesaikan secara tertulis, tetapi cukup sulit jika kita terjemahkan ke dalam pemrograman. Dalam hal ini, algoritma dan logika pemrograman akan sangat penting dalam pemecahan masalah.

Misalnya saja yaitu siapkan panci yang sesuai, masukkan air ke dalam panci tersebut, tutup panci, letakkan panci pada kompor, hidupkan kompor dengan nyala api sedang, apabila air mendidih, matikan kompor, angkat panci dari kompor. Deretan langkah tersebut merupakan algoritma dari akitivitas memasak air. Karena urutan yang jelas, langkah diatas dianggap proses yang logis.

Sementara itu, di dalam ilmu komputer dan matematika, algoritma didefinisikan sebagai prosedur dari berbagai macam langkah penghitungan, penalaran secara otomatis, sampai pemrosesan data. Algoritma juga diartikan sebagai metode yang diekspresikan lewat rangkaian dan instruksi yang dijabarkan untuk menghitung. Secara garis besar, algoritma dimulai dengan imput dan kondisi awal, deskripsi, eksekusi, dan menghasilkan output.

2.       Sejarah Algoritma
-          Ditinjau dari sisi sejarahnya, algoritma sendiri memiliki asal-usul yang sedikit rumit. Algoritma berasal dari kata “algorist” yang berarti langkah menghitung dengan memanfaatkan angka arab. Sementara itu, orang bisa dikatakan algorist apabila melakukan penghitungan dengan angka arab

Sejarah membuktikan kebanyakan ahli mencoba menemukan asal kata yang tepat namun hasilnya kurang memuaskan. Hingga pada akhirnya, ahli sejarah mematika menemukan asal kata algoritma. Ahli sejarah tersebut menjelaskan asal kata algoritma yaitu berasal dari nama penulis buku arab. Nama penulis buku arab yang dimaksud adalah Abu Jafar Muhammad Ibnu Musa Al Khuwarismi

Kemudian, Al Khuwarizmi dibaca oleh orang barat pada kala itu menjadi Algorism. Buku yang ditulis oleh Al Khuwarizmi yang kemudian menjadi referensi dalam algoritma orang barat yait Al Jabar Wal Muqabala. Bila diterjemahkan buku tersebut merupakan buku tentang pengurangan dan pemugaran. Konon dari judul buku tokoh ternama tersebut masyarakat modern mengenal istilah aljabar.

Lantas bagaimana kata algorism berubah menjadi algorithm dan menjadi algoritma pada kala itu? Perubahan tersebut terjadi seiring adanya kekeliruan pada arithmetic. Dengan kata lain, akhiran –sm kemudian berubah menjadi –thm. Karena dahulu penghitungan dengan angka arab adalah hal biasa, maka secara perlahan kata “algorithm” secara umum digunakan untuk metode perhitungan atau komputasi.

Sementara itu, di dalam Bahasa Indonesia kata “algorithm” mengalami penyerapan kata yang kemudian berubah menjadi algoritma. Seperti yang sudah disebutkan di awal, algoritma dikatakan sebagai urutan langkah logis dalam penyelesaian masalah. Bahkan kata logis disebut sebagai kunci dari algoritma itu sendiri. Dalam algoritma, terdapat beberapa pertimbangan. Pertimbangan tersebut mempengaruhi ouput yang dihasilkan.

3.       Kegunaan Algoritma
-          enilik manfaat dari algoritma, tentu membuat Anda sedikit banyak harus mengetahui fungsinya pula. Algoritma pada umumnya digunakan untuk membantu setiap orang yang ingin mengonversikan sebuah permasalahan ke bahasa pemograman. Dari fungsinya ini, algoritma adalah hasil dari pemikiran yang terkonsep sehingga perintah dalam algoritma dapat dilaksanakan oleh komputer lewat bahasa pemograman

Dalam pemanfaatannya, fungsi pembuatan algoritma digunakan pada pemecahan masalah program yang rumit. Baik program sedergana maupun besar, sama-sama dapat dipecahkan dengan algoritma. Fungi lainnya dari pemanfaatan algorima yaitu penggunaannya yang berulang kali. Algoritma juga memudahkan pembuatan program yang dikerjakan programmer. Lewat algoritma, Anda dapat melakukan pendekatan top down maupun divide and conquer.

Algoritma yang digunakan juga dapat meminimalisir kesalahan dalam penulisan program yang berulang-ulang. Penggunaan algoritma juga dimanfaatkan agar pemecahan masalah diatasi secara urut dan dengan logika yang tepat. Bahkan program yang sudah ada akan menjadi rapi dan terstruktur dan mudah dikembangkan lewat pemanfaatkan algoritma yang benar. Apabila terjadi kesalahan, Anda bisa lebih cepat mengenalinya.

Bila dilihat dari segi keuntungannya, algoritma merupakan pemecah masalah yang efektif dan efisien digunakan. Algoritma melibatkan beberapa hal diantaranya proses, poin dalam keputusan utama, dan variabel pemecahan masalah. Lewat algoritma pemecahan masalah tersaji dengan jelas dan terperinci sehingga kelemahan dalam proses dapat teridentifikasi. Lebih dari itu, Algoritma memberikan kejelasan dalam evaluasi, kontrol hingga analisis.

Bila melihat dari penjelasan di atas, algoritma menjadi suatu hal yang penting dalam pemecahan masalah maupun pemograman. Keduanya saling berhubungan meski memiliki pemahaman yang berbeda. Dalam dunia komputer dan matematika, algoritma menjadi pokok pembelajaran yang sudah semestinya dipahami oleh setiap orang yang mempelajarinya. Penjelasan algoritma seperti yang sudah dijelaskan di atas dapat menjadi referensi Anda.

4.       Ciri-ciri Algoritma
-          Algoritma memiliki ciri-ciri khasnya tersendiri yang membedakannya dengan suatu teknik penyelesaian masalah menggunakan metode yang lainnya. Yaitu:
·         Pada saat algoritma telah mengerjakan sebuah langkah yang sifatnya terbatas, maka ia harus berhenti.
·         Algoritma mempunyai nol maupun lebih masukan.
·         Algoritma harus bersifat efektif, maksudnya setiap langkah yang dibuat harus bersifat sederhana sehingga nanti bisa diaplikasikan atau dikerjakan dalam rentan waktu yang singkat.
·         Setiap langkah yang disusun harus dapat didefisinikan secara tepat dan tidak multitafsir atau menimbulkan ambiguitas.
·         Algoritma mempunyai nol maupun lebih keluaran.
·         Algoritma memiliki awalan dan akhiran

5.       Struktur dasar Algoritma
-          Algoritma Sekuensial
-          Algoritma Sekuensial (Sequence Algorithm) adalah algoritma yang langkah-langkahnya dikerjakan atau dieksekusi secara urut dari awal hingga akhir sesuai dengan urutannya.
-           
-          Flowchart struktur algoritma sekuensial
-           
-          Kita bisa lihat contoh gambar flowchart diatas, terlihat kumpulan instruksi tersusun dari atas ke bawah. Program akan mengeksekusi instruksi_1, setelah instruksi_1 sudah selesai dikerjakan selanjutnya program akan mengeksekusi instruksi_2. Setelah instruksi_2 sudah selesai dikerjakan selanjutnya program akan mengeksekusi instruksi_3. Setelah instruksi_3 sudah selesai dikerjakan maka selanjutnya program akan berakhir atau selesai. Kita ambil contoh program Luas Lingkaran, dimana untuk panjang jari-jarinya sudah diketahui besarannya. Dan berikut adalah algoritmanya :
-           
-          Deskripsi :
-          1. Mulai
-          2. Input Jari_Jari
-          3. Hitung Luas = 3.14 * Jari_Jari * Jari_Jari
-          4. Cetak Luas
-          5. Selesai
-           
-          Flowchart Luas Lingkaran
-          Flowchart luas lingkaran
-           
-          Perhatikan gambar flowchart Luas Lingkaran memiliki 3 instruksi yang harus dieksekusi. Instruksi ke-1 : program membaca nilai jari-jari yang telah diinputkan, Instruksi ke-2 : program melakukan operasi aritmatika rumus luas lingkaran dan Instruksi ke-3 : menampilkan hasil dari perhitungan rumus luas lingkaran. Catatan Penting : Semakin banyak instruksi pada program maka semakin banyak waktu untuk mengeksekusinya. Pada perancangan sebuah program, efesiensi instruksi sangatlah penting untuk mempercepat proses dan menghemat konsumsi memory pada program.
-           
-          2. Algoritma Perulangan (Looping Algorithm)
-          Algoritma Perulangan atau Looping Algorithm adalah sebuah struktur dasar algoritma yang menjalankan beberapa langkah tertentu secara berulang-ulang sampai terpenuhinya suatu kondisi. Pada kehidupan sehari-hari banyak yang kita lakukan secara berulang-ulang, contohnya seperti algoritma menjemur pakaian:
-           
-          1. Siapkan tiang Jemuran
-          2. Ambil satu pakaian yang sudah dicuci
-          3. Peras pakaian hingga sedikit mengering
-          4. Letakan pakaian pada tiang jemuran
-          5. Ulangi langkah 2 sampai 4 hingga pakaian habis.
-           
-          Dari algoritma menjemur pakaian diatas, kita dapat mendapat gambaran tentang struktur algoritma looping. Jenis struktur dasar ini akan selesai jika sebuah kondisi tertentu terpenuhi, seperti menjemur pakaian maka proses jemur akan selesai jika pakaian yang akan dijemur sudah habis. Struktur dasar algoritma ini mempunyai beberapa bentuk seperti Struktur FOR, Struktur While dan Struktur Do….While.
-           
-          A. Struktur FOR
-          Struktur dasar algoritma perulangan menggunakan instruksi FOR digunakan untuk mengulang satu baris instrusi atau beberapa baris instruksi sampai jumlah perulangan yang disyaratkan terpenuhi. Ciri-ciri utama struktur perulangan menggunakan FOR adalah terdapat nilai awal dan nilai akhir yang menunjukkan syarat yang harus terpenuhi. Berikut Flowchart menggunakan FOR :
-           
-          Flowchart Struktur FOR algoritma
-           
-          Gambar diatas menjelaskan bahwa Instruksi_1, Instruksi_2 dan Instruksi_3 akan dieksekusi atau dikerjakan ketika syarat terpenuhi. Perulangan menggunakan struktur FOR dimulai dari Nilai_Awal dan akan berhenti pada Nilai_Akhir. Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh algoritma mencetak angka menggunakan FOR, program akan dicetak angka 1 sampai 5.
-           
-          Deskripsi :
-          1. Mulai
-          2. Kerjakan Langkah 3 mulai i = 1 sampai i = 5
-          3. Cetak i
-          4. Selesai
-           
-          Flowchart Cetak Angka dengan FOR
-          Struktur dasar Algoritma
-           
-          Gambar flowchart diatas, menjelaskan bahwa nilai i awal berisi 1, kemudian dicetak nilai i awal yaitu 1. Dalam struktur perulangan menggunakan FOR, nilai variabel i akan bertambah secara otomatis sehingga nilai variabel i. Setelah ditambahkan secara otomatis, sekarang i = 2 lalu cetak nilai variabel i. Proses tersebut akan dijalankan sampai kondisi yang sudah ditentukan terpenuhi yaitu i = 5 maka proses looping akan berhenti. Jika belum paham kita pelajari dengan seksama contoh ke 2, algoritma Cetak Bilangan Genap menggunakan struktur FOR, program akan mencetak bilangan genap mulai dari 0 dengan batas akhir 10 dengan menggunakan struktur looping FOR.
-           
-          Deskripsi :
-          1. Mulai
-          2. Kerjakan langkah 3 sampai langkah 4 mulai i = 1 sampai i = 10
-          3. Jika i dibagi 2 sama dengan 0 maka kerjakan langkah 4
-          4. Cetak i
-          5. Selesai
-           
-          Flowchart Cetak Bilangan Genap dengan FOR
-          Flowchart Bilangan Genap menggunakan FOR
-           
-          Gambar flowchart diatas, menjelaskan bahwa program akan mengeksekusi syarat yang dijabarkan dengan FOR, diketahui nilai i pertama kali berisi 1 kemudian diuji apakah nilai i tersebut habis dibagi dengan 2. Jika benar maka nilai i akan dicetak kemudian dilakukan penambahan otomatis sehingga nilai i menjadi 2. Namun jika salah, nilai i akan langsung ke langkah penambahan otomatis. Proses tersebut akan dieksekusi terus sampai nilai i lebih besar dari 10.
-           
-          B. Struktur WHILE
-          Struktur looping dengan menggunakan WHILE berfungsi hampir mirip dengan FOR yaitu mengulang satu baris instruksi atau beberapa baris instruksi selama syarat yang ditentukan masih terpenuhi. Ciri-ciri utama dari struktur WHILE adalah syarat yang ditentukan akan diuji lebih dahulu sebelum instruksi-instruksi dieksekusi dalam perulangan. Catatan Penting : pada Struktur WHILE akan menguji syarat yang ditentukan terlebih dahulu, sehingga jika syarat tidak terpenuhi ada kemungkinan instruksi-istruksi pada perulangan tidak dikerjakan.
-           
-          Flowchart struktur while
-          Flowchart Algoritma menggunakan While
-           
-          Gambar diatas menjelaskan bahwa syarat akan diuji oleh pemroses terlebih dahulu sebelum mengeksekusi instruksi-instruksi yang akan diulang. Jika syarat yang diuji benar, maka instruksi akan dieksekusi. Setelah instruksi dikerjakan maka syarat akan diuji lagi, proses perulangan ini akan berhenti jika syarat yang telah diuji bernilai salah. Untuk lebih jelasnya, kita simak contoh algoritma cetak angka menggunakan WHILE, program akan mencetak angka 1 sampai 5 dengan struktur WHILE.
-           
-          Deskripsi :
-          1. Mulai
-          2. i = 1
-          3. Selama i <= 5 kerjakan langkah 4 sampai langkah 5
-          4. Cetak i
-          5. i = i + 1
-          6. Selesai
-           
-          Flowchart Cetak Angka dengan WHILE
-          Struktur dasar Algoritma cetak angka
-           
-          Gambar flowchart diatas, menjelaskan bahwa nilai i pertama kali bernilai 1. Kemudian akan diuji apakah nilai i lebih kecil atau sama dengan (<=) 5, jika benar maka nilai i dicetak. Kemudian nilai i ditambah 1, lalu nilai i akan diuji kembali apakah masih memenuhi syarat yang sudah di deklaraskikan diawal, jika benar maka nilai i akan dicetak. Langkah perulangan akan berjalan terus sampai nilai i lebih besar dari 5. Catatan penting : Pada struktur WHILE penambahan tidak dilakukan secara otomatis seperti pada struktur FOR, sehingga kita perlu menambahkan instruksi lagi. Untuk lebih jelasnya kita liat lagi contoh berikutnya algoritma cetak bilangan genap menggunakan WHILE, program akan mencetak bilangan genap sampai 10 dengan menggunakan struktur perulangan WHILE.
-           
-          Deskripsi :
-          1. Mulai
-          2. i = 1
-          3. Selama i <= 10 kerjakan langkah 4 sampai langkah 6
-          4. Jika i habis dibagi 2 kerjakan langkah 5
-          5. Cetak i
-          6. i = i + 1
-          7. Selesai
-           
-          Flowchart Cetak Angka Genap dengan WHILE
-          Kumpulan struktur flowchart
-           
-          Pada gambar flowchart diatas, dapat dijelaskan pertama adalah nilai i diberikan nilai 1. Lalu nilai i diuji apakah nilai i lebih kecil atau sama dengan (<=) 10, jika benar maka akan dilakukan operasi aritmatika yaitu nilai i dibagi 2, jika habis atau hasilnya 0 maka akan dicetak nilai i dan jika sebaliknya maka nilai i tidak tercetak dan langsung keproses berikutnya. Proses berikutnya adalah nilai i akan ditambah 1, sebelumnya nilai i adalah 1 maka setelah proses ini menjadi 2. Kemudian nilai i diuji kembali sampai nilai i lebh besar dari 10 barulah proses perulangan menggunakan WHILE berakhir.
-           
-          C. Struktur DO…WHILE
-          Struktur looping dengan DO…WHILE digunakan untuk mengulangi satu baris instruksi atau beberapa baris instruksi sampai syarat yang ditetapkan tidak terpenuhi. Ciri-ciri utama dari struktur DO…WHILE ialah syarat akan diuji setelah instruksi dikerjakan seluruhnya atau bisa kita katakan pengujian pada syarat dilakukan dibelakang. Catatan penting : Struktur menggunakan DO…WHILE berbeda dengan menggunakan WHILE, jika DO…WHILE melakukan pengujian di akhir dan WHILE melakukan pengujian di awal.
-           
-          Flowchart struktur DO…WHILE
-          Struktur DO-While Algoritma
-           
-          Pada gambar flowchart diatas, kita bisa lihat bahwa instruksi_1, instruksi_2 dan instruksi_3 akan dikerjakan dahulu baru syarat akan diuji. Jika syarat yang diuji bernilai benar maka instruksi_1 sampai instruksi_3 akan dikerjakan kembali. Setelah dikerjakan kembali maka syarat akan diuji lagi, perulangan akan selesai jika syarat yang diuji bernilai salah. Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh algoritma cetak angka DO…WHILE, program akan mencetak angka 1 sampai 5 dengan menggunakan DO…WHILE
-           
-          Deskripsi :
-          1. Mulai
-          2.  i = 0
-          3.  i = i + 1
-          4. Cetak i
-          5. Jika i <= 5 kerjakan langkah 3 sampai langkah 4
-          6. Selesai
-           
-          Flowchart Cetak Angka dengan DO…WHILE
-          DO WHile pada Algoritma
-           
-          Pada gambar diatas, pertama kali variabel i diberi nilai awal adalah 0. Kemudian nilai i ditambah 1 sehingga nilai i menjadi 1, Lalu nilai i dicetak. Langkah selanjutnya adalah nilai i diuji apakah lebih kecil atau sama dengan (<=) 5, jika hasil uji bernilai benar maka akan kembali ke instruksi ke 1 yaitu nilai i ditambah 1 sehingga nilai i sekarang menjadi 2. Kemudian nilai i dicetak dan diuji kembali, perulangan akan berhenti sampai nilai i lebih besar dari 5. Kita lihat contoh berikutnya algoritma cetak bilangan genap, program akan mencetak bilangan genap dari 1 sampai 10 menggunakan struktur perulangan DO…WHILE.
-           
-          Deskripsi :
-          1. Mulai
-          2. i = 1
-          3. Selama i <= 10 kerjakan langkah 4 sampai langkah 6
-          4. Jika i habis dibagi 2 kerjakan langkah 5
-          5. Cetak i
-          6. i = i + 1
-          7. Selesai
-           
-          Flowchart Cetak Angka Genap dengan DO…WHILE
-          bilangan genap flowchart dasar algoritma
-           
-          Pada gambar flowchart, instruksi pertama adalah nilai i adalah 1. Instruksi selanjutnya pengujian nilai i habis dibagi 2, jika benar maka nilai i dicetak kemudian nilai i ditambah 1 sehingga nilai i menjadi 2. Jika salah maka instruksi nilai i ditambah 1 sehingga menjadi 2. Instruksi berikutnya adalah pengujian apakah nilai i lebih kecil atau sama dengan 10, jika benar maka akan kembali pada instruksi ke 2 yaitu diuji apakah nilai i habis dibagi 2, begitulah seterusnya sampai nilai i lebih besar dari 10 barulah perulangan selesai.
-           
-          3. Algoritma Percabangan (Conditional Algorithm)
-          Algoritma percabangan atau Algoritma bersyarat adalah algoritma yang menjalankan instruksi selanjutnya apabila syarat yang ditetapkan sudah terpenuhi. Pada struktur ini tidak setiap instruksi akan dikerjakan, instruksi yang dikerjakan hanya yang memenuhi syarat saja. Pada bahasa pemrograman struktur ini sering digunakan menggunakan instruksi IF-THEN atau lebih dikenal instruksi jika-maka. Berikut macam-macam instruksi IF :
-           
-          A. Struktur IF Sederhana
-          Bentuk dari struktur IF sederhana adalah IF (Syarat) THEN (Instruksi), simak gambar dibawah ini :
-           
-          Bentuk flowchart IF Sederhana
-          IF Then algoritama
-           
-          Pada gambar flowchart diatas, struktur IF sederhana dapat kita lihat bahwa instruksi_1 akan dieksekusi jika syarat yang ditentukan bernilai benar dan jika bernilai salah, instruksi_1 tidak akan dieksekusi. Untuk lebih jelasnya kita simak contoh algoritma kelulusan siswa, program ini akan mengatakan bawa siswa tersebut lulus jika nilainya >= 65.
-           
-          Deskripsi :
-          1. Mulai
-          2. Baca nilaisiswa
-          3. Jika nilaisiswa >= 65 maka kerjakan langkah 4
-          4. Cetak “LULUS”
-          5. Selesai
-           
-          Flowchart Kelulusan Siswa
-          contoh flowchart if
-           
-          Pada flowchart diatas, nilai siswa yang diinputkan akan diuji apakah nilai tersebut lebih besar atau sama dengan 65. Jika benar maka program akan mencetak “LULUS” kemudian selesai, namun jika salah maka program selesai.
-           
-          B. Struktur IF…THEN…ELSE…
-          Pada struktur ini, terdapat dua kemungkinan instruksi yang akan dikerjakan berdasarkan hasil dari pengujian. Contoh jika syarat yang diujikan memperoleh hasil benar maka instruksi_1 dikerjakan, namun jika bernilai salah maka instruksi_2 yang dikerjakan. Untuk lebih jelasnya bisa lihat gambar dibawah ini :
-           
-          Bentuk flowchart
-          IF Then dasar algoritma
-           
-          Tidak lengkap rasanya kalau tidak diberikan contoh, mengambil masalah sebelumnya tentang kelulusan siswa. Sekarang kita modifikasi sedikit dimana jika nilai siswa lebih besar atau sama dengan 65 maka dinyatakan lulus dan jika nilai siswa lebih kecil dari 65 maka siswa dinyatakan tidak lulus.
-           
-          Deskripsi :
-          1. Mulai
-          2. Baca nilaisiswa
-          3. Jika nilaisiswa >= 65 maka kerjakan langkah 4, selain itu kerjakan langkah 5
-          4. Cetak “LULUS”
-          5. Cetak “TIDAK LULUS”
-          6. Selesai
-           
-          Flowchart Kelulusan Siswa
-          contoh Flowchart IF Then dasar Algoritma
-           
-          Pada gambar flowchart diatas, setelah nilai diinputkan maka nilai tersebut akan diuji apakah nilai siswa lebih besar atau sama dengan 65. Jika benar maka program akan mencetak “LULUS” lalu selesai, Jika tidak maka akan dicetak “TIDAK LULUS” lalu program selesai.
-           
-          C. IF Bersarang
-          Untuk struktur yang satu ini kita perlu belajar logika dan ketelitian, satu alasan yang pasti adalah struktur ini sering dipakai untuk tes kerja dalam bidang IT terutama pekerjaan yang berkaitan dengan perancangan sistem. Pada struktur ini juga kemungkinan akan banyak instruksi yang dikerjakan berdadarkan hasil pengujian, bisa disimak gambar dibawah ini:
-           
-          Flowchart struktur IF Bersarang
-          Nested test if bersarang
-           
-          Dari flowchart diatas kita bisa pelajari bagaimana struktur dari IF bersarang. Kita jabarkan satu persatu, jika syarat1 yang diuji bernilai benar maka instruksi1 akan dieksekusi, jika syarat1 bernilai salah maka syarat2 diuji,jika syarat2 yang diuji bernilai benar maka instruksi2 akan dieksekusi, jika syarat2 bernilai salah maka syarat3 diuji, jika syarat3 yang diuji bernilai benar maka instruksi3 akan dieksekusi, jika syarat3 bernilai salah maka syaratx diuji, jika syaratx yang diuji bernilai benar maka instruksix akan dieksekusi, jika syaratx bernilai salah atau tidak ada syarat yang terpenuhi maka instruksiy yang dieksekusi.
-           
-          Untuk lebih jelasnya, kita implementasikan dalam sebuah algoritma konfersi nilai siswa, program akan mengkonfersi nilai siswa dari semula dalam bentuk angka dirubah menjadi bentuk huruf dengan ketentuan sebagai berikut :
-           
-          – Jika nilai angka >= 80 maka nilai huruf sama dengan A
-          – Jika nilai angka >= 70 maka nilai huruf sama dengan B
-          – Jika nilai angka >= 60 maka nilai huruf sama dengan C
-          – Jika nilai angka >= 50 maka nilai huruf sama dengan D
-          – Jika nilai angka < 50 maka nilai huruf sama dengan E
-           
-          Deskripsi :
-          1. Mulai
-          2. Baca nilaiangka
-          3. Jika nilaiangka >= 80 maka nilaihuruf = “A”, selain itu
-          4. Jika nilaiangka >= 70 maka nilaihuruf = “B”, selain itu
-          5. Jika nilaiangka >= 60 maka nilaihuruf = “C”, selain itu
-          6. Jika nilaiangka >= 50 maka nilaihuruf = “D”, selain itu
-          7. nilaihuruf = “E”
-          8. Cetak nilaihuruf
-          9. Selesai
-           
-          Flowchart Konfersi Nilai Siswa
-          Flowchart If Bersarang nested test
-           
-          Dapat dicermati gambar flowchart diatas, hal yang perlu diperhatikan dalam struktur IF bersarang adalah jika salah satu syarat sudah terpenuhi maka syarat-syarat lainnya yang ada sejajar tidak akan diuji lagi. Contohnya kita masukan nilaiangka 60 maka nilaihurufnya adalah “C” dan pengujian nilaiangka lebih besar atau sama dengan 50 tidak akan dijalankan.
-           
-          Kesimpulan Struktur Dasar Algoritma
-          Dari penjabaran yang cukup panjang diatas, kita bisa mengetahui seperti apa struktur dasar algoritma. Pada praktiknya dalam perancangan sebuah sistem bentuk-bentuk diatas akan berkolaborasi menjadi satu kesatuan. Dan inilah yang menjadikan Algoritma salah satu bagian terpenting dalam perancangan sebuah sistem. Penjelasan mengenai Struktur dasar poin 2 dan 3, akan ditulis lebih detail lagi. Mungkin cukup sekian pembahasan kita mengenai “Struktur Dasar Algoritma”, bila ada pertanyaan dapat diajukan melalui komentar atau laman contact. Keep calm and stay code programming and play Heroes Evolved!!
















DAFTAR PUSTAKA
-          Definisi Algoritma
-          Sejarah Algoritma
-          Kegunaan Algoritma
-          Ciri-ciri Algoritma yang baik
-          Struktur dasar Algoritma
o   Kadir, Abdul. 2012. Algoritma & Pemrograman Menggunakan Java. Yogyakarta : Andi Offset






Share
Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.

LATEST ARTICLES

Posting Komentar