Kisi-kisi Biologi (Kelas XII/12 SMA Semester Ganjil)


Nama : A.Gigatera Halil M
Kelas : XII MIPA 6
KISI-KISI BIOLOGI
BUKAN UNTUK CONTEKAN
1.      

 *Kisi-kisi ini disusun untuk menghadapi Ujian Akhir Semester SMAN 5 Makassar T.A 2018/2019
      Fungsi hormon giberelin
-          Sebagai hormon yang berfungsi untuk membantu tunas embrio
-          Sebagai hormon yang berfungsi untuk membantu perkecambhana embrio
-          Sebagai hormon yang berfungsi untuk membantu merangsang pertumbuhan enzim amylase, maltase serta pemecahan protein dalam tumbuhan
-          Sebagai hormon yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan biji
-          Sebagai hormon yang berfungsi untuk membantu memunculkan buah tanpa adanya biji
-          Sebagai hormon yang berfungsi untuk membantu proses pertumbuhan biji
-          Sebagai hormon yang berfungsi untuk merangsang serbuk sari pada tumbuhan atau proses terjadinya penyerbukan
-          Sebagai hormon yang berfungsi untuk meninggikan tumbuhan kerdil menjadi tumbuhan normal
2.      Fungsi gas etilen
-          Mengakhiri masa dormansi
-          Merangsang pertumbuhan akar dan batang
-          Pembentukan akar adventif
-          Merangsang absisi buah dan daun
-          Merangsang induksi bunga Bromiliad
-          Induksi sel kelamin betina pada bunga
-          Merangsang pemekaran bunga
3.      Faktor yang mempengaruhi kerja enzim
-          Suhu (Temperatur)
-          Derajat Keasaman (pH)
-          Konsentrasi Enzim dan Substrat
-          Zat – zat Penggiat (Aktivator)
-          Zat – zat Penghambat (Inhibitor)







4.      Urutan tahapan respirasi Aerob








5.      Perbedaan glikolisis,Siklus Krebs,Transfer Elektron,
6.      Senyawa yang dihasilkan pada reaksi Terang dan reaksi gelap
-          Reaksi Gelap : reaksi gelap tersebut akan dihasilkan sebuah zat berupa glukosa atau C6H12O6
-          Reaksi Terang : Menghasilkan oksigen dan mengubah ADP & NADP menjadi energi pembawa ATP dan NADPH
7.      Penjelasan dan pengertian Katabolisme
-          Katabolisme adalah reaksi penguraian/pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim.
o   Katabolisme mempunyai 2 fungsi
§  menyediakan bahan baku untuk sintesis molekul lain
§  menyediakan energi kimia yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sel
-          Tahapan Katabolisme
8.      Proses yang terjadi pada reaksi gelap
-          Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya,terjadi pada bagian kloroplasyaitu stroma. untuk proses ini membutuhkan enzim rubisco untuk fiksasi.reaksi gelap berjalan dengan 3 tahap fiksasi,reduksi dan regenerasi.reaksi ini menghasilkan glukosa yang diperlukan untuk reaksi katabolisme/respirasi....reaksi gelap tidak memerlukan sinar matahari untuk melakukan fotosintesis. terjadi di stroma, bahannya ATP dan NADPH(hasil dari reaksing terang) dan CO2 yang berasal dari udara bebas dan hasilnya berupa glukosa.
9.      Macam-macam kromosom berdasarkan sentromernya
INGAT! JEMBATAN KELEDAINYA
-          TEL AKRO SUB META






10.  Macam-macam gamet








11.  Perbedaan DNA & RNA









12.  Urutan sintesis protein






13.  Pengertian kodon,antikodon, sense, antisense
-          Kodon/ kode genetik, adalah deret nukleotida pada mRNA (messenger RNA atau RNA duta/RNAd) yang terdiri atas kombinasi tiga nukleotida (basa nitrogen) berurutan yang menyandi suatu asam amino tertentu. Karena terdiri atas tiga nukleotida, maka sering disebut sebagai kodon triplet. Kodon bertugas untuk mengkodekan kode genetik dari DNA untuk sintesis protein. Kodon terdapat di anak inti.sel.
-          Antikodon, adalah deret nukleotida pada RNAt (transfer RNA) yang melengkapi kodon dalam RNA messenger. Antikodon bertugas untuk mencocokkan triplet yang ada pada mRNA dengan protein yang sesuai. Antikodon terdapat di sitoplasma.
-          sense/ pencetak, adalah rantai transkripsi pembentukan/ sintesis RNA dari salah satu rantai DNA
-          Rantai antisense/ gen, adalah rantai proses pemindahan informasi genetik dari DNA ke RNA.

14.  Tahap profase
-          Tahap profase adalah tahap awal dimulainya pembelahan. Profase ditandai dengan mulai menghilangnya membran inti sel dan benang kromatin mulai mengalami penebalan dan pemendekan membentuk kromosom.
Kromosom membentuk pasangan dari hasil duplikasinya membentuk kromatid. Pada tahap ini dengan menggunakan mikroskop cahaya, Anda dapat melihat dengan jelas bentuk kromosom.
Membran inti yang menghilang akan diikuti dengan terbentuknya benang gelendong yang berasal dari mikrotubula di sitoplasma.
Benang spindel ini akan membentang dari kutub-kutub pembelahan sel dan memegang sentromer dari setiap kromosom.
Pada tahap profase, kromosom mulai terbentuk
Bagian sentromer yang berikatan dengan spindel ini dinamakan kinetokor yang merupakan bagian dari protein sentromer. Benang spindel akan berusaha untuk menarik kromosom menuju bidang pembelahan (bidang ekuator). Perhatikan Gambar .
15.  Tahap metafase
-          Pada tahap metafase, pasangan kromatid bergerak ke arah bidang pembelahan. Kromatid terbentuk bergerak ke arah kutub yang berlawanan, namun tetap berikatan pada benang spindel.
Kromatid akan membentuk garis hitam di sepanjang bidang pembelahan. Setelah kromatid tiba di bidang pembelahan, kinetokor akan memisah




16.  Tahap anafase
-          Pada tahap anafase, sentromer mulai berpisah dan bergerak ke arah berlawanan menuju kutub masing-masing.
Benang spindel menggerakan kedua kromosom yang berpisah ini menuju kutub berlawanan meninggalkan bidang pembelahan. Tahap ini diakhiri jika setiap kromosom yang berpisah telah mencapai kutub masing-masing
17.  Tahap telofase
-          Tahap telofase diawali dengan berhentinya gerakan kromosom menuju kutub pembelahan. Pada tahap ini, keadaan sel kembali normal.
Membran inti kembali terbentuk dan benang spindel akan menghilang menjadi mikrotubula biasa. Pada bidang pembelahan akan terjadi penebalan plasma yang dilanjutkan dengan proses sitokinesis atau pembelahan sitoplasma sel. Perhatikan







18.   Penyimpangan Semu Hukum Mendel (Kriptomeri, Polimeri, Epistasis dan Hipostasis) – Nisbah genotip maupun fenotip yang dihasilkan oleh Mendel akan terpenuhi jika setiap sifat hanya ditentukan oleh alel dalam satu lokus. Alel dalam setiap lokus bersegregasi bebas dengan lokus lain, dan gen-gen terdapat pada inti.
Pada kasus-kasus tertentu, perbandingan fenotip 9 : 3 : 3 : 1 tidak dipenuhi, tetapi menghasilkan perbandingan fenotip yang berbeda, misalnya 9 : 3 : 4, 15 : 1, atau 12 : 3 : 1. Munculnya perbandingan yang tidak sesuai ini disebut penyimpangan semu hukum Mendel.

1. Kriptomeri

Kriptomeri merupakan interaksi komplementasi yang terjadi, karena munculnya hasil ekspresi suatu gen yang memerlukan kehadiran alel tertentu pada lokus lain. Contoh interaksi komplementasi ini, terjadi pada proses pembentukan warna bunga Linaria maroccana. Warna bunga ditentukan oleh kandungan antosianin dan keadaan pH sel. Kandungan antosianin pada bunga ditentukan oleh satu gen yang mempunyai dua alel dominan resesif (Misal A dan a).

Tanaman akan mengandung antosianin apabila mempunyai alel dominan A. Gen pada lokus lain dapat menghasilkan senyawa yang menyebabkan sel berlingkungan asam atau basa. Lingkungan asam basa sel ini dikendalikan oleh sepasang alel dominan resesif pula (misalnya alel B dan b). Alel dominan B menyebabkan sitoplasma bersifat basa, sedangkan alel resesif b membuat sitoplasma bersifat asam
Pada bunga Linaria maroccana terdapat tiga warna bunga yaitu merah, putih, dan ungu. Jika bunga Linaria maroccana berbunga merah galur murni disilangkan dengan bunga putih galur murni, maka akan diperoleh F1 yang semuanya berbunga ungu. Jika sesama F1 disilangkan,maka akan menghasilkan fenotip dengan perbandingan bunga ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4
Penyimpangan Semu Hukum Mende
Dari hasil penyilangan di atas, dapat disimpulkan bahwa:

a) Fenotip warna bunga ungu memiliki pigmen antosianin dalam lingkungan basa dengan genotip A-B-.
b) Fenotip warna bunga merah memiliki pigmen antosianin dalam lingkungan asam dengangenotip A-bb.

c) Fenotip warna bunga putih tidak memiliki pigmen antosianin dengan genotip aabb.

2. Polimeri
Polimeri terjadi karena dua gen memproduksi bahan yang sama dan menghasilkan fenotip yangsama. Contohnya adalah sifat warna merah pada gandum. Warna merah tersebut dikendalikan oleh pasangan alel dominan resesif yang terdapat pada dua gen yang berbeda lokus. Warna merah akan muncul apabila terdapat alel dominan di salah satu atau kedua lokus.

Misalnya, pasangan alel penghasil warna merah pada gambar adalah M1 dan m1, sedangkan pada lokus lain juga terdapat pasangan alel M2 dan m2. Jika gandum berkulit merah (homozigot dominan) disilangkan dengan gandum berkulit putih (homozigot resesif), maka akan menghasilkan fenotip gandum berkulit merah semua. Bila F1 disilangkan sesamanya, akan dihasilkan gandum berkulit merah : berkulit putih = 15 : 1.

Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Dari tabel persilangan di atas dapat disimpulkan bahwa dua pasang alel yang berlainan mempengaruhi sifat yang sama, yaitu warna bunga. Pengaruh gen-gen yang mengendalikan warna merah (M1 dan M2) bersifat kumulatif, artinya makin banyak jumlah gen, pengaruhnya makin jelas.


3. Epistasis dan Hipostasis

Epistasis dan hipostasis merupakan interaksi yang berlangsung pada fenotip yang dihasilkan oleh dua gen. Kedua gen bekerja menghasilkan fenotip yang berbeda, tetapi fenotip dari salah satu gen yang dominan dapat menutupi penampakan dari fenotip yang dihasilkan oleh gen dominan yang lain apabila kedua gen hadir bersama. Gen dominan yang menutupi gen dominan yang lain disebut epistasis, sedangkan gen yang tertutupi disebut hipostatis. Contoh peristiwa epistasis dan hipostasis pada tumbuhan adalah pada warna sekam gandum.
Terdapat tiga warna sekam gandum, yaitu hitam, kuning, dan putih. Pigmen hitam dan pigmen kuning dibentuk oleh dua gen yang berbeda yang masing-masing dikendalikan oleh sepasang alel dengan hubungan dominan resesif. Misalnya, pigmen kuning dikendalikan oleh alel K dan k, dan pigmen hitam dikendalikan oleh alel H dan h. Jika gandum biji hitam dominan homozigot dikawinkan dengan gandum biji kuning dominan homozigot, maka hasil F1 adalah 100% gandum berkulit hitam. Sedangkan, pada F2 dihasilkan gandum biji hitam : biji kuning : biji putih = 12 : 3 : 1.

Penyimpangan Semu Hukum Mendel

Dari persilangan di atas dapat diketahui bahwa semua kombinasi yang mengandung faktor H, fenotipnya adalah hitam. Kombinasi yang mengandung faktor K tanpa faktor H menampakkan warna kuning. Sedangkan, kombinasi dua faktor resesif, yaitu genotip hhkk berfenotip putih.

Share
Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.

LATEST ARTICLES

Posting Komentar